Selasa, 29 Maret 2016

Good Information 3

Diposting oleh Unknown di 05.51


Mengantuk saat mengemudi?? Nyawa anda bisa terancam!!


Pada saat mengemudi pasti mengantuk memang sangat sulit dihindari apalagi pada saat malam hari berkendara. Sudah banyak kita jumpai kecelakaan lalu lintas di jalan yang berakibat merugikan harta benda bahkan korban jiwa. Hal ini dibuktikan dengan adanya data mengenai  Ditlantas Polda Metro Jaya bahwa kecelakaan yang dipicu aspek mengantuk anjlok 33 persen pada 2014. Tahun itu, setiap empat hari terjadi satu kasus kecelakaan yang dikarenakan pengemudi mengantuk.
Sementara itu, menurut UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) mewajibkan seluruh pengemudi berkonsentrasi. Dalam penjelasan UU tersebut dijelaskan bahwa salah satu yang bisa merusak konsentrasi adalah mengantuk ketika mengemudi. Oleh karena itu, seseorang dilarang mengemudi saat mengantuk. Para pelanggar aturan ini bisa dikenai sanksi pidana penjara maksimal tiga bulan. Atau, denda maksimal sebesar Rp 750.000.



Mengapa mengantuk sangat berbahaya saat mengemudi?


Mengapa mengantuk saat berkendara sangat berbahaya. Bahkan potensi bahaya yang ditimbulkan tidak hanya mengancam pengendara dan penumpangnya, tetapi termasuk pengguna jalan yang lain. Masih belum hilang dari ingatan kita, bagaimana kecelakaan di jalan tol dengan kecepatan tinggi terjadi dan membunuh banyak korban tewas sia-sia karena ternyata pengendara dalam kondisi mengantuk.
Bagaimana mengantuk saat berkendara menjadi berbahaya bagi siapapun yang berada di jalan raya
Perlu kita sadari, bahwa mengantuk merupakan tanda alam yang mengingatkan kita untuk beristirahat atau tidur karena kondisi tubuh yang sudah lelah. Beberapa tips mencegah kantuk sebelum berkendara kebanyakan dilakukan dengan cara banyak istirahat sebelum memulai berkendara. Sehingga solusinya adalah istirahat atau tidur. 

Mengantuk atau alarm tanda bahwa tubuh kita butuh istirahat atau tidur saat berkendara menjadi berbahaya karena :

1.       Pandangan terganggu.
Dalam proses berkendara, melihat merupakan langkah pertama untuk menganalisa situasi. Jika pandangan terganggu karena kantuk, maka informasi yang di terima juga akan salah. Semisal kita tidak mengetahui adanya kendaraan lain yang ada di sekitar kita atau kita salah memperkirakan jarak antara kendaraan kita dengan kendaraan di depan.

2.       Konsentrasi terganggu.
Kondisi mengantuk akan membuat kita menjadi susah untuk berkonsentrasi, padahal berkendara membutuhkan konsentrasi tinggi untuk menganalisa situasi dan menentukan tindakan yang akan diambil. Seperti bingung dalam pengambilan keputusan, padahal waktu untuk berpikir dan mengambil keputusan sangat terbatas.


3.       Reaksi terganggu.
Mengantuk akan membuat reaksi kita menjadi lambat. Hal ini terjadi karena sebenarnya tubuh ingin istirahat sehingga ketika diajak untuk begerak, tubuh merespon dengan lambat.


4.       Sibuk sendiri.

Terkadang untuk mengobati kantuk, beberapa pengendara mensiasati dengan berbagai cara supaya mereka tidak perlu berhenti untuk “sekedar istirahat”. Mereka melakukan banyak gerak di dalam mobil agar jangan sampai mengantuk. Tetapi yang terjadi adalah, pengendara menjadi tidak konsentrasi dengan proses berkendara. Pengendara lebih memilih untuk konsentrasi bagaimana caranya supaya dapat mengobati kantuknya. Terkadang mereka memilih untuk makan cemilan sebanyak mungkin, sehingga aktifitas tangan untuk memegang kemudi juga menjadi terganggu. Tentu akan sangat kesulitan untuk merespon kemudi secara cepat, jika tangan masih sibuk memegang cemilan.

5.       Tertidur.

Tertidur saat berkendara menjadi bahaya besar yang mengancam bagi pengendara dan pengguna jalan di sekitarnya. Tertidur saat mengantuk berat, biasanya tidak disadari oleh pengendara. Mereka berpikir hanya kehilangan waktu sebentar saat tertidur. Dampak selanjutnya, dapat kita bayangkan apa yang terjadi ketika kita berkendara dengan mata terpejam.

Lantas bagaimana cara mengatasi bila rasa kelelahan mendera kala Anda di tengah perjalanan jauh? Apa saja yang patut dihindari untuk mencegah rasa kantuk? 



Berikut saya akan berbagi sedikit tips untuk Anda bisa berkendara dengan selamat sampai tujuan
1.       Jangan mengemudi lebih dari tiga jam

Mengemudikan mobil selama tiga jam terus menerus tanpa henti menyebabkan saraf sensorik dan motorik seseorang yang menenggak minuman beralkohol dengan kandungan 40 persen. Hal itu bisa terjadi karena kedua saraf tersebut mengalami ketegangan karena orang yang bersangkutan dituntut untuk konsentrasi memperhatikan jalan dan kondisi mobil. Sekuat apa pun seseorang, bila kedua syaraf itu harus tegang dalam waktu tiga jam, mereka akan kelelahan juga. Efeknya tindakan refleks dan konsentrasi menurun.


2.        Istirahat sejenak dan olah raga ringan


Cara lain menghilangkan kelelahan dan mengantuk adalah beristirahat. Bila dalam perjalanan Anda sudah mulai merasakan tanda-tanda kelelahan dan kantuk sebaiknya menghentikan kendaraan dan beristirahat.
Berbaring atau tidurlah selama 30 menit atau minimal 20 menit. Setelah itu, sempatkan untuk berolah raga ringan sekitar 5 menit dengan urutan bagian tubuh paling atas yaitu kepala, bahu, lengan tangan, bahu, lutut, dan tungkai.
Lakukan gerakan menarik ke atas, memutar, dan melipat. “Melalui gerakan yang berurutan secara benar, maka otot bisep dan trisep akan kembali segar dan asam laktat di otot-otot teredusir,” Selain itu, aliran darah pun lancar.

3.        Jangan banyak mengkonsumsi karbohidrat

Selain beristirahat setelah mengemudi selama tiga jam, hal lain yang patut dihindari adalah mengkonsumsi karbohidrat terutama nasi dan roti gandum. Sebab, zat tersebut berpotensi memicu rasa kantuk. Hal itu bisa terjadi karena L-Tryptophan atau asam amino esensial di karbohidrat akan diubah menjadi niacin dan vitamin B. Sementara niacin memproduksi serotonin. “Serotinin, menurut pakar kesehatan, akan merangsang otak untuk menimbulkan rasa nyaman di tubuh. Nah, rasa itulah yang kemudian memicu ras kantuk. Terlebih pada saat yang bersamaan, asam amino lainnya juga masuk ke dalam darah. Pada saat itulah, kandungan L-Tryptophan semakin besar sehingga rasa kantuk pun menjadi-jadi. Sebagai ganti karbohidrat selama perjalanan, makanlah buah atau coklat. Vitamin dalam buah tidak saja menyegarkan otot-otot dan menguatkan syarat motorik tetapi juga baik untuk menguatkan syaraf sensorik di tubuh. Adapun cokelat mengandung zat fenol antioksidan. Zat tersebut selain menangkal racun di dalam tubuh yang terbawa di makanan yang dikonsumsi, juga menjaga sel-sel otot tubuh termasuk syaraf motorik dan sensorik.


4.        Minumlah kopi bila terpaksa

Namun satu hal yang patut dicatat adalah, kafein yang ada di kopi bukanlah menyehatkan atau membuat sel-sel tubuh kita bugar atau sehat. Zat tersebut sejatinya justru menimbulkan zat yang tidak bersahabat bagi tubuh dan zat dan hormon yang ada di tubuh bereaksi melawannya. “Sehingga, setelah minum kopi tubuh terasa segar. Padahal, sejatinya pada saat itu tubuh tengah mati-matian melawan kafein. Hal itu bisa terjadi karena kafein yang ada di kopi merangsang produksi asam lambung. Sementara, zat asam tersebut menjadi media yang subur bagi tumbuhnya beberapa bakteri racun.

Oleh karena itu, pada saat itulah tubuh melakukan perlawanan secara otomatis. Beberapa zat anti racun di dalam tubuh bekerja ekstra keras. Pada saat itulah orang yang minum kopi merasa tubuhnya kembali bugar.
Dengan melihat potensi bahaya yang ditimbulkan akibat mengantuk saat berkendara maka kita dapat menyimpulkan bahwa mengantuk saat berkendara adalah berbahaya. Hindari mengantuk saat berkendara atau jangan berkendara saat mengantuk.
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat dan dapat di jadikan acuan!!
>

0 komentar:

Posting Komentar

 

"Gold Generation" Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting